#8 Maret untuk Mei: Hatimu Adalah Rumahku, Dan Selalu Begitu.
Dear Mei,
Tak peduli seberapa jauh aku melangkah atau selama apa aku pergi, aku pasti akan kembali padamu. Karena kau adalah rumah - tempatku bersandar dengan nyaman dan bercerita dengan aman. Karena kau adalah rumah - tempatku meminta dukungan dan merayakan kebahagiaan.
Tak peduli berapa banyak orang yang aku temui atau hal-hal yang aku amati, aku pasti akan kembali padamu. Karena kau adalah ruang rindu yang kupupuk dengan sujud dan syukur yang syahdu. Karena kau adalah ruang rindu - yang hanya satu. Dan membuat ladang harapanku bertumbuh setiap waktu.
Pada akhirnya, kita selalu butuh tempat untuk pulang bukan? Begitu pun aku. Aku membutuhkanmu.
Tetaplah menjadi bangunanku yang menyangga saat aku lemah dan menyambut dengan riang saat aku datang. Tak ada yang lebih baik dari itu.
Hatimu adalah rumahku, dan selalu begitu.
Image taken from here.
Tak peduli seberapa jauh aku melangkah atau selama apa aku pergi, aku pasti akan kembali padamu. Karena kau adalah rumah - tempatku bersandar dengan nyaman dan bercerita dengan aman. Karena kau adalah rumah - tempatku meminta dukungan dan merayakan kebahagiaan.
Tak peduli berapa banyak orang yang aku temui atau hal-hal yang aku amati, aku pasti akan kembali padamu. Karena kau adalah ruang rindu yang kupupuk dengan sujud dan syukur yang syahdu. Karena kau adalah ruang rindu - yang hanya satu. Dan membuat ladang harapanku bertumbuh setiap waktu.
Pada akhirnya, kita selalu butuh tempat untuk pulang bukan? Begitu pun aku. Aku membutuhkanmu.
Tetaplah menjadi bangunanku yang menyangga saat aku lemah dan menyambut dengan riang saat aku datang. Tak ada yang lebih baik dari itu.
Hatimu adalah rumahku, dan selalu begitu.
Image taken from here.
Comments