Sebuah Perjalanan
2018
Percobaan pertama beasiswa, gagal. Harus diakui, aku masih belum tahu apa yang mau kucapai. Tercabik di sesi wawancara.
2019
Belajar dari kesalahan, menata kembali tujuan, dipandu mentor dan teman berjuang. Saat itu sedang hamil kedua trimester kedua, masuk ruang interview dengan penuh percaya diri.
Doaku saat itu, jika Allah menghendaki dan ridho beasiswa ini baik untukku dan keluargaku, maka Allah mudahkan jalanku.
Lulus. Tapi nilai IELTS drop! Wajib mengikuti pre-departure training selama 6 bulan tidaklah mudah, ditambah akan melahirkan. Minta penundaan ke tahun depan. Tidak diizinkan awalnya. Pada akhirnya, penundaan diterima setelah beberapa hari yang tak enak makan.
2020
Pandemi COVID-19. Diberi kesempatan mengikuti pre-departure training online dengan angkatan lain selama 5 bulan. Bersyukur karena tak perlu jauh dari anak yang masih butuh menyusu sepanjang hari.
2021
Menjalani hidup seperti biasa, menikmati WFH. Masih berpikir apakah jadi berangkat, dan jika jadi, apakah bisa berangkat bersama keluarga. Ketidakpastian membuatku bertanya apakah beasiswa ini adalah pilihan yang perlu kuambil? Untuk apa sih sekolah lagi?
Aku ingat kembali doaku dua tahun yang lalu. Beasiswa ini adalah rezeki keluarga, aku akan berjuang untuk bisa berangkat bersama.
Awal 2022
Border sudah dibuka, kembali meminta penundaan berangkat di semester 2. Memastikan keluarga siap walaupun pesimis bisa berangkat bersama.
Siang itu di bulan Februari, dihubungi oleh salah seorang staf pemberi beasiswa, apakah aku akan berangkat bersama keluarga? Ya! Apakah bisa? Bisa!
Dengan izin Allah, semua dokumen bisa dilengkapi tepat waktu dan visa kami terbit. Hanya tinggal menunggu hari keberangkatan. Allahu Akbar!
Aku ingat kembali doaku di tahun 2019. Allah kabulkan di saat yang tepat.
7 Juni 2022
Malam ini jadwal berangkat. Perasaan tidak karuan. Beberapa jam lagi aku akan berada di negara berbeda. Aku kembali menghitung keputusanku, apakah ini tepat?
8 Juni 2022
Alhamdulillah. Kami mendarat dengan selamat. Rasanya seperti mimpi, aku bisa rasakan dengan nyata, udaranya, keriuhannya, semua ini nyata. Merekam jejak perjalanan yang baru untuk setahun ke depan akan dimulai, Insya Allah. Semoga dimudahkan dalam menjalankan ibadah dan amanah menuntut ilmu.
8 Juli 2022
Sudah sebulan. Saat aku kembali mengingat beberapa tahun ke belakang, kegundahanku, kesedihanku, kini aku bisa menyimpulkan, "Ini adalah bagian perjalanan hidup yang tidak pernah akan aku sesali!"
Untuk mereka yang sudah berjalan bersamaku sejauh ini, terimakasih. Terimakasih untuk cinta kalian! ❤ Jika mengingat ini, air mata langsung basah. I am nothing without them.
Nothing.
Comments
aku sedang dalam tahap "ragu" mau berangkat juga, karena merasa ketinggalan jauh dari yang lain.. tapi lagi coba urus pelan2 syaratnya karena sadar ini sudah dikasih rezeki.
Terus aku main twitter, iseng lihat followingku, terus lihat akunmu, terus penasaran, terus klik link blog nemu post terbaru ini..
Semoga kuliahmu lancar cha.. dan semoga ada rezeki ketemuan di sana tahun depan.
insyaAllah ketemu tahun depan di sana ya Ca.
Aku juga insyaAllah mau ke unimelb.. ini lagi nyicil ngurus berkas buat accept offer dr mereka..